Lampu Kuning

Pilihan Redaksi

    ZN Hadiri Peresmian Klenteng Tiong Gie Thong

    Zulkifli Nurdin saat hadir di peresmian klenteng Tiong Gie Thong


    Lampukuning.com - Mantan Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin beserta isteri Hj Ratu Munawwaroh menghadiri acara peresmian sekaligus perayaan ulang tahun Klenteng Tiong Gie Thong yang beralamat di Jalan Dipenogero, Koni, Sabtu (8/8/2015).

    "Ini adalah alat pemersatu. Kita lihat saudara - saudara kita ini ada yang nyumbang uang dan sebagainya, ini sebagai tanda adanya suatu ikatan batin yang kuat," kata ayah calon Gubernur Jambi Zumi Zola, itu kepada awak media di sela - sela melihat Klneteng.

    Turut pula mendampingi ZN Direktur Media Center Zumi Zola, Cecep Suryana, selain itu juga hadir salah satu tokoh Tionghoa Jambi yang juga merupakan politisi Partai PAN Provinsi Jambi Wang Swandi. "Peranan masyarakat Tionghoa sangat besar sekali di Provinsi Jambi ini.

    Terutama dalam bidang perekonomian, ekonomi kita bangkit salah satunya juga ditopang oleh masyarakat Tionghoa Provinsi Jambi ini," ungkap bang Zul sapaan akrab Zulkilfli Nurdin seraya mengingat masa - masa dirinya memimpin Jambi. ZN pun bercerita, jika tidak ada masyarakat Tionghoa mungkin kondisi perekonomian Jambi tidak seperti ini. Ekonomi bagus juga di perankan oleh masyarakat Tionghoa. "Saya bangga dengan masyarakat Tionghoa Provinsi Jambi ini, karena mau bergaul dengan siapa saja," tegas bang Zul.(*)

    Reporter: Arief 
    Editor: Hardiopes

    Polisi Amankan Satu Pasangan Mesum

    Dua Pasangan Mesum Yang Diamankan
    Bangko, LAMPUKUNING.com-Sat Sabhara Polres Merangin, berhasil mengamankan satu pasangan mesum di salah satu penginapan Pasar Bawah Bangko, sekitar pukul 14.00 WIB Senin kemarin (27/7).
    Informasi yang didapat, pasangan tersebut berinisial BS (50) warga Dusun Sungai Tebal bersama teman wanitanya PS (31) Warga Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Pasangan yang sedang dimabuk asmara ini, diamankan dari salah satu kamar yang berada di penginapan tersebut.
    Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga melalui Kasat Sabhara AKP Sehat Waluyo yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, dan mengatakan pasangan ini telah diserahkan ke Unit PPA Sat Reskrim.
    “Iya, kami berhasil mengamankan satu pasangan yang diduga berbuat mesum, di penginapan Pasar Bawah Bangko, dan pasangan itu telah kami serahkan ke Unit PPA Sat Reskrim,” ungkap Sehat.
    Dijelaskannya, penangkapan ini bermula ketika pihaknya mendapat informasi dari warga, kalau ada tiga pasangan bukan suami isteri menginap di penginapan Pasar Bawah Bangko. Informasi tersebut langsung dikembangkan dengan mendatangi lokasi.
    Sesampainya di lokasi, satu persatu kamar di periksa, saat tiba di salah satu kamar, pihaknya menemukan satu pasangan bukan suami isteri sedang tidur. Saat diinterogasi, keduanya tidak dapat mengelak, sehingga langsung diamankan ke Polres Merangin.
    “Awalnya kami mendapat informasi kalau ada tiga pasangan bukan suami isteri menginap di penginapan itu, kemudian kami langsung mendatangi lokasi, sesampainya di lokasi, ternyata hanya ada satu pasangan, yang langsung kami amankan ke Polres,” jelasnya.
    Setibanya di Polres, pasangan tersebut langsung dimintai keterangan. Dan hasilnya, pasangan ini bersedia dinikahkan, namun melewati perundingan lebih lanjut.
    “Terakhir tadi informasinya, pasangan ini bersedia menikah, tetapi masih menunggu perundingan selanjutnya,” pungkasnya.(*)

    Reporter: Mujiburrahman
    Editor: Yupnical Saketi 

    Belasan Napi Korupsi Diusulkan dapat Remisi

    Belasan napi kasus korupsi berharap mendapatkan remisi masa tahanan/ilustrasi
    Kendari, LAMPUKUNING.COM - Sedikitnya 19 nara pidana (napi) tindak pidana korupsi di Sulawesi Tenggara (Sultra) diusulkan memperoleh remisi atau pengurangan masa tahanan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2015.
    Kepala Bagian Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra, Sapotan mengatakan para napi korupsi yang diusulkan memperoleh remisi HUT Kemerdekaan RI tersebut tersebar di dua lembaga pemasyarakatan (lapas) dan dua rutan se-Sulawesi Tenggara.
    "Di Lapas Kelas II A Kendari sebanyak tujuh orang, Lapas Kelas IIA Baubau dua orang, Rutan Kelas IIA Kendari sembilan orang dan Rutan Kelas IIB satu orang," katanya, Sabtu (25/7/2015).
    Menurut dia, pemberian remisi khusus HUT Kemerdekaan bagi napi tindak pidana korupsi itu akan diproses di Kementerian Hukum dan HAM Jakarta. Kemudian, jika usulan remisi dikabulkan, maka 19 napi korupsi itu akan mendapat pengurangan masa hukuman antara dua bulan hingga lima bulan.
    "Besarnya remisi yang diusulkan, tergantung dari lamanya narapidana itu menjalami masa hukuman," ujarnya.
    Napi korupsi yang sudah menjalani masa hukuman separuh dari vonis hakim, rata-rata diusulkan memperoleh remisi lima bulan. Sedangkan napi yang belum sampai separuh menjalani masa hukuman, hanya diusulkan memperoleh remisi dua sampai tiga bulan. (*)

    Editor: Wendy
    Sumber: Inilah.com 

    GIDI Minta Kasus Tolikara Dihentikan

    Kasus Tolikara kian mencuat hingga menjadi isu Internasional
    LAMPUKUNING.COM - Sekretaris Badan Pekerja Wilayah Toli (BPWT) Gereja Injili Di Indonesia (GIDI), Marthen Jingga, meminta Kepolisian untuk tidak melanjutkan proses kasus Tolikara karena dikhawatirkan akan memicu konflik yang saat ini sudah dapat didamaikan itu.
    “Sudah diselesaikan secara adat dan sudah saling memaafkan. Kalau masalah diungkit, tetap jadi tersangka, malah membuat tidak aman. Jadi kita tutup saja,” katanya seperti dilansir Viva, Jumat (24/7/2015).
    Ia menegaskan, hukum adat dipegang kuat di daerah Tolikara, karenanya ia menyarankan masalah ini diselesaikan melalui hukum adat.
    Namun demikian ia mengakui, pihaknya sedang mencari solusi untuk implementasi hukum adat tersebut karena berdasarkan hukum adat yang berlaku, perdamaian konflik dapat diselesaikan dengan cara memotong babi.
    “Seharusnya potong babi, tapi kan saudara muslim kita tidak makan babi, tapi cari sapi kan susah,” tuturnya.
    Lebih lanjut dia mengaku menyesalkan respons masyarakat luas yang hanya mempermasalahkan surat edaran sebagai pemicu konflik ini. Karena saat ini menurutnya yang terpenting adalah perdamaian, sehingga keamanan umat beragama di daerah tersebut dapat kembali kondusif.
    “Surat edaran itu benar, tapi itu yang dibesarkan. Kami sudah damai dan saling merangkul. Kalau dibesarkan itu jadi tidak aman. Kalau diperdebatkan lagi perdamaian tidak bisa 100 persen,” ungkapnya.
    Sementara itu tokoh muslim Tolikara, Ustaz H Ali Muktar, mengatakan, pihaknya menyerahkan penanganan kasus Tolikara kepada aparat penegak hukum. Menurutnya, kasus ini sudah menjadi sorotan internasional, sehingga penanganannya harus tepat.
    “Masalah hukum itu kewenangan aparat. Kasus Tolikara ini sudah internasional bukan nasional, proses hukum sesuai aturan,” katanya.
    Seperti diketahui, kasus Tolikara pada hari pertama Iedul Fitri 1436 H yang jatuh pada 17 Juli 2015, dipicu surat edaran GIDI yang melarang umat Islam melaksanakan Sholat Ied di Tolikara dan melarang kaum muslimah mengenakan hijab.
    Dalam kasus ini, umat Islam yang sedang sholat Ied di halaman kantor Koramil bukan hanya siserah, namun kios-kiosnya juga dibakar, plus masjidnya, sehingga mengundang kemarahan umat Islam di seluruh Indonesia.
    Sejauh ini, kepolisian telah menetapkan dua tersangka kasus ini yang ditangkap polisi setelah menyerahkan diri dan dijemput tim khusus Polres Jayawijaya, Wamena, pada Kamis (23/7/2015) malam. Keduanya berinisial JW (31) dan AK (26).
    JW diketahui adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkab Tolikara, sementara AK merupakan pegawai salah satu bank di Papua. Keduanya saat ini ditahan di ruang tahanan Polres Jayawijaya. (*)

    Editor: Wendy
    Sumber: Citraindonesia.com 

    Perawat Australia Dituduh Berikan Bantuan Medis ke ISIS

    Semakin memanas, ISIS kian gencar rekrut anggota
    LAMPUKUNING.COM - Seorang lelaki yang merupakan perawat asal Australia ditangkap karena disebut memberikan pertolongan medis kepada tentara kelompok radikal ISIS di Suriah. Namun sampai saat ini penyelidikan masih berlangsung.
    Reuters melaporkan sebuah media di Turki menyebutkan jika lelaki itu bernama Adam Brookman dan berusia 39 tahun. Dia ditangkap begitu sampai bandara Sydney semalam.
    Namun sebelumnya Adam dilaporkan menyerahkan diri ke kepolisian Turki 21 Juli kemarin. Lalu, polisi Turki bernegosiasi dengan pemerintah Australia untuk memulangkan Adam.
    "Orang itu secara sukarela menyerahkan diri kepada pejabat Turki di Turki Selasa, 21 Juli" kata sebuah pernyataan polisi Turki.
    Polisi tidak menyebutkan detil kasus yang menjerat Adam. Hanya saja Adam disebut terlibat dalam konflik di Suriah.
    Adam merupaka ayah dari lima anak. Dia pergi ke Suriah dalam misi kemanusiaan bersama tim medis Australia. Dia juga mengaku dipaksa bergabung dengan ISIS. Keadaan Adam dilaporkan terluka.
    Dia akan dipindahkan ke Melbourne atas permintaan satuan tugas anti-terorisme Australia. Adam pun tidak berbicara saat ia muncul di pengadilan Sydney melalui video Sabtu ini. Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mencatat ada 70 warga Australia berjuang di Irak dan Suriah. (*)

    Sumber: Reuters 

    Tindak Aktor Intelektual Kasus Tolikara!

    Aboe Bakar Al Habsy: Aparat harus segera bertindak tegas usut aktor intelektual dibalik kasus Tolikara
    LAMPUKUNING.COM - Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy meminta aparat mengusut aktor intelektual kasus Tolikara, Papua, karena berdasarkan fakta-fakta yang terungkap, kasus ini merupakan kasus yang terencana dan sistematis.
    “Sepekan paska penyerangan terhadap jamaah Muslim yang sedang shalat Ied, dan berbuntut dengan terbakarnya masjid di tolikara, banyak fakta yang telah terungkap,” katanya melalui pesan Blackberry, Kamis (23/7/2015).
    Fakta-fakta dimaksud di antaranya surat edaran yang dikeluarkan Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang melarang umat Islam melakukan Shalat Ied, yang kemudian diakui sendiri kebenarannya oleh GIDI.
    “Ini merupakan salah satu indikasi penyerangan dan pembakaran tersebut dilakukan secara terencana dan sistematis. Apalagi ada indikasi keterlibatan asing dalam persoalan ini sebagaimana disampaikan kepala BIN dan BNPT dalam berbagai media,” ujarya.
    Dia berharap aparat penegak hukum harus menelusuri aktor intelektual di balik insiden Tolikara tersebut.
    “Polisi jangan hanya menindak para pelaku di lapangan saja. Usut tuntas siapa saja yang merencanakan, mendanai dan memberikan dukungan terhadap penyerangan dan pembakaran masjid Tolikara,” ujarnya.
    Politisi PKS ini mengaku sangat mengapresiasi ketegasan Kapolri yang langsung menyebut para pelaku penyerangan dan pembakaran tersebut sebagai pelanggar konstitusi karena kasus itu setidaknya merngandung unsur tiga tindak pidana, yakni melakukan pelarangan beribadah kepada ummat Islam, melakukan penyerangan terhadap ummat Islam yang sedang shalat ied, dan pembakaran rumah ibadah.
    “Aparat kepolisian harus segera menjalankan tugasnya untuk melakukan penegakan hukum. Segera tangkap dan proses mereka secara hukum. Jangan sampai masyarakat melihat polisi hanya berlaku tegas terhadap FPI saja,” pungkasnya. (*)


    Editor: Wendy
    Sumber: Citraindonesia.com 

    Hingga H+7 Lebaran, Selain Armada Angkutan Mudik dilarang Lewat Jalan Provinsi

    Ilustrasi
    LAMPUKUNING.COM - Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, menghimbau bagi pengguna jalan khususnya untuk armada angkutan seperti batu bara, kontainer, fuso ataupun mobil angkutan domestik lainnya yang pada hari biasa selalu melintasi jalan provinsi, pada H-5 hingga H+7 lebaran, dilarang untuk melintasi jalan provinsi.
    HBA menyebutkan, tidak hanya mobil angkutan barang saja, kendaraan pengisi BBM pun juga harus berhenti beroperasi. Sehingga pada saat hari raya idul fitri tiba, masyarakat yang melakukan perjalanan pulang kampung akan mendapatkan rasa aman dan tidak ada gangguan dari angkutan-angkutan lainnya yang diketahui selama ini menganggu lalu lintas masyarakat dan kerap kali membuat kemacetan..
    Ia juga menambahkan bahwa jalan-jalan penghubung lintas provinsi yang berlubang agar pada H-3 lebaran diharapkan sudah diperbaiki semua agar para pemudik bisa lancar dalam melakukan perjalanan mudik tanpa ada hambatan.
    "Dari awal juga sudah kita evaluasi, sekarang masih kita kejar agar nanti waktu puncak arus mudik tiba, minimal H-3 lebaran semua jalan-jalan yang berlubang diharapkan sudah dapat diperbaiki," ucap HBA usai menjadi pimpinan upacara pasukan operasi ketupat 2015, Kamis (9/7).
    Sedangkan Untuk jalan-jalan yang rawan longsor, HBA akan mempersiapkan alat berat di beberapa titik rawan longsor seperti jalan menuju arah Kerinci dan Batang Asai.
    "Daerah tersebut selama ini selalu kita lakukan penempatan alat berat untuk antisipasi jika terjadi longsor dan mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan," tutupnya. (*)


    Reporter: Sholeh
    Editor: Jerri 
close
close
iklan 120 x 600 kiri

Pornografi