Tersangka Curanmor Saat di Rumah Sakit/Mujiburrahman ft |
LAMPUKUNING.COM – Naas untuk DB (17) dan RB (20), dua pelaku curanmor yang
nekat melancarkan aksi nya di bulan ramadan terlihat sekarat dibalai desa Pulau
Tujuh, kecamatan Pamenang Barat, kabupaten Merangin, Minggu (28/6) setelah
dihakami ratusan masa.
Dari informasi yang didapatkan, kejadian berawal saat kedua
pelaku bersama satu rekannya sekitar pukul 18.30 Wib, hendak mencuri motor
milik Asmuni di desa Pulau Tujuh. Namun saaat akan mabawa motor korban, pelaku
langsung dipergoki pemilik motor.
Spontan, korban langsung teriak maling. Warga pun
beramai-ramai mengajar dan berhasil menangkap pelaku. Alhasil, kedua pelaku
langsung diberi pukulan keras hingga nyaris tewas dari para warga yang telah
resah dengan ulah mereka.
Oleh tokoh masyarakat setempat, kedua pelaku yang merupakan
warga Pulau Rayo, Kelurahan Dusun Bangko, dibawa ke balai desa setempat untuk
di introgasi warga.
Aparat kepolisian yang mendapat informasi tersebut langsung
menuju lokasi untuk mengamankan para pelaku. Namun upaya polisi untuk
mengamanman pelaku ditolak oleh warga. Warga ingin kedua pelaku dibakar
hidup-hidup.
“Warga sudah resah, karena hampir setiap hari ada saja motor yang hilang. Makanya warga marah dan ingin membakar pelaku,” ujar Yanto, warga setempat.
Diungkapkannya, warga yang datang ke lokasi untuk menghakimi pelaku bukan saja dari desa Pulau Tujuh. Bahkan beberapa desa tetangga lainnya, yakni Desa Pinang Merah, Rasau, Tambang Emas, Bukit Bungkul, Meranti, Sungai Kapas, Mampun Baru, Pulau Tujuh dan Libur Merangin.
“Ada ratusan masa yang datang ke lokasi. Motor pelaku dibakar warga. Warga juga sudah menyediakan ban bekas untuk membakar korban,” lanjutnya.
Namun niat warga dihalangi aparat yang datang kelokasi. Bahkan Kapolres, Dandim dan Kasi Ops Brimob ikut turun kelokasi untuk menenangkan warga.
Pantauan dilapangan, upaya polisi untuk membawa pelaku mendapat penolakan oleh warga. Butuh waktu sekitar lima jam untuk bisa membawa pelaku. Pelaku berhasil dievakuasi sekitar pukul 1.00 Wib dini hari (29/6).
Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga, saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya turun ke lokasi setelah mendapat kabar masa berhasil mengamankan pelaku curanmor.
“Setelah mendapat kabar masa mengamankan pelaku curnmor, kita langsung kelokasi untuk menenangkan masa,” tutupnya. (*)
“Warga sudah resah, karena hampir setiap hari ada saja motor yang hilang. Makanya warga marah dan ingin membakar pelaku,” ujar Yanto, warga setempat.
Diungkapkannya, warga yang datang ke lokasi untuk menghakimi pelaku bukan saja dari desa Pulau Tujuh. Bahkan beberapa desa tetangga lainnya, yakni Desa Pinang Merah, Rasau, Tambang Emas, Bukit Bungkul, Meranti, Sungai Kapas, Mampun Baru, Pulau Tujuh dan Libur Merangin.
“Ada ratusan masa yang datang ke lokasi. Motor pelaku dibakar warga. Warga juga sudah menyediakan ban bekas untuk membakar korban,” lanjutnya.
Namun niat warga dihalangi aparat yang datang kelokasi. Bahkan Kapolres, Dandim dan Kasi Ops Brimob ikut turun kelokasi untuk menenangkan warga.
Pantauan dilapangan, upaya polisi untuk membawa pelaku mendapat penolakan oleh warga. Butuh waktu sekitar lima jam untuk bisa membawa pelaku. Pelaku berhasil dievakuasi sekitar pukul 1.00 Wib dini hari (29/6).
Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga, saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya turun ke lokasi setelah mendapat kabar masa berhasil mengamankan pelaku curanmor.
“Setelah mendapat kabar masa mengamankan pelaku curnmor, kita langsung kelokasi untuk menenangkan masa,” tutupnya. (*)
Penulis : Mujiburrahman
Editor : Jerri