Ilustrasi/Net |
LAMPUKUNING.COM - Angka kematian ibu dan bayi di kabupaten Tanjungjabung Barat dari tahun ke tahun ternyata masih tinggi. Ini dibuktikan dengan data yang diperoleh dari dinas kesehatan Tanjabbar, pada tahun 2013 hingga 2014 angka kematian terhadap ibu dan bayi tercatat 49 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjabbar, Ahmad Putra, mengatakan bahwa hingga pertengahan tahun 2015 ini jumlah angka kematian ibu dan bayi sudah menyentuh angka 23 kasus. Menurutnya, kasus kematian ibu dan bayi banyak terjadi wilayah kecamatan Tungkal Ilir.
Meski berada di ibukota kabupaten dengan pelayanan kesehatan terbanyak, angka kematian selalu sering terjadi di kecamatan ini. Dinas kesehatan mengklaim, hal ini terjadi lantaran jumlah penduduknya yang lebih tinggi di banding dengan kecamatan lain.
“Untuk 2015, pertengahan tahun ini sudah terjadi 18 kasus angka kematian terhadap ibu dan 5 kasus kematian bayi. Jadi total ada 23 kasus. Lebih tinggi dari tahun lalu yang cuma 14 kasus,” jelas Ahmad.
Ahmad juga menjelaskan, penyebab kasus kematian ibu dan bayi ini bisa terjadi disebabkan berat bayi saat lahir kurang normal atau rendah dan Aspiksia (ganguan pernapasan -red).
"Untuk Ibu, banyak disebabkan oleh Prexklamsia atau pendarahan dan terlambat untuk dilakukan penaganan medis," jelasnya.
Penyebab lainnya yang terjadi pada kasus kematian ibu yakni kurang nya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan kandungannya selama masa kehamilan. Sehingga kesehatan janin dalam kandungan tidak diketahui. Selain itu, lemahnya pengetahuan menjaga kesehatan juga menjadi penyebab angka kematian ini.
Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, pihak dinas kesehatan dan pemkab Tanjabbar telah menghimbau kepada seluruh puskesmas agar dapat melakukan komunikasi dengan para bidan desa dalam hal penanganan ibu hamil. (*)
Penulis : Taufik Ridho
Editor : Jerri