JAMBISATU.com - Dua
remaja yang tengah dimabuk asmara, ZR (18) dan GT (17), diamankan warga
Kelurahan Pasar Atas Kecamatan Bangko, Merangin, Minggu (31/5).
Ketua RT Widodo membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, sepasang kekasih ini diamankan warga sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kejadiannya pada waktu siang tadi sekitar pukul 15.00 WIB di lingkungan RT ini, kemudian dari keterangan warga karena keduanya melawan, dan saat diminta motornya untuk diamankan menolak, maka mereka membawanya ke rumah saya untuk diamankan,” jelas ketua RT.
Dari pengakuan dua sejoli tersebut,
mereka sengaja berjalan-jalan ke Kota Bangko, kemudian mampir di area
perkebunan kelapa sawit. Warga yang melihat aksi kedua sejoli itu timbul
kecurigaan dan kekhawatiran mereka akan melakukan aksi negative.
“Warga takut daerahnya di jadikan tempat berbuat maksiat sebelum hal tersebut terjadi warga amankan dua sejoli yang lagi berduan di area kebun sawit,” sebut Widodo.
“Warga takut daerahnya di jadikan tempat berbuat maksiat sebelum hal tersebut terjadi warga amankan dua sejoli yang lagi berduan di area kebun sawit,” sebut Widodo.
Informasi dilapangan menyebutkan,
awalnya warga merasa curiga dengan kedatangan dua sejoli tersebut.
Kedua sejoli itu menuju area perkebunan sawit RT 08 tepatnya dibelakang
Intalasi Pengolahan Air milik PDAM.
Warga yang melihat hal ini kemudian
menghubungi warga lainnya untuk mengamankan sepasang kekasih yang tengah
dimabuk asmara tersebut. Tak berapa lama kemudian, warga langsung
mengamankan keduanya tanpa ada keributan.
Setelah diamankan, kedua sepasang kekasih ini dibawa ke rumah Ketua RT setempat untuk dilakukan pengarahan dan pembinaan.
Namun masalah muncul saat di rumah ketua
RT. Warga sempat kesulitan untuk mengetahui identitas keduanya. Karena
tidak satupun tanda pengenal identitias remaja tersebut ditemukan.
Bahkan mereka memberikan nama dan alamat palsu.
"Tadinya kami kesulitan mengenali identitiasnya, karena STNK, SIM atau KTP bahkan Nomor Polisi motornya pun tidak ada. Dan warga semakin dibuat kesal karena keduanya memberikan nama yang tidak sering disebut kesehariannya. Akhirnya setelah kami desak, dapat menemukan identitas aslinya, dan langsung saya panggil orang tuanya melalui telepon seluler,” jelas Widodo.
Widodo menjelaskan, dari keterangan keduanya, mereka tidak melakukan perbuatan mesum atau hubungan intim. Mereka diamankan karena berpacaran ditempat sepi dan jika dibiarkan dikhawatirkan akan berbuat yang tidak pantas.
"Kami masih memberikan peringatan saja, dan tetap memanggil orangtuanya, selebihnya terserah kepada orangtuanya untuk ditindak lanjuti. Tidak ada denda adat yang dikenakan, karena mereka tidak berbuat mesum,” tuntasnya.(*)
"Tadinya kami kesulitan mengenali identitiasnya, karena STNK, SIM atau KTP bahkan Nomor Polisi motornya pun tidak ada. Dan warga semakin dibuat kesal karena keduanya memberikan nama yang tidak sering disebut kesehariannya. Akhirnya setelah kami desak, dapat menemukan identitas aslinya, dan langsung saya panggil orang tuanya melalui telepon seluler,” jelas Widodo.
Widodo menjelaskan, dari keterangan keduanya, mereka tidak melakukan perbuatan mesum atau hubungan intim. Mereka diamankan karena berpacaran ditempat sepi dan jika dibiarkan dikhawatirkan akan berbuat yang tidak pantas.
"Kami masih memberikan peringatan saja, dan tetap memanggil orangtuanya, selebihnya terserah kepada orangtuanya untuk ditindak lanjuti. Tidak ada denda adat yang dikenakan, karena mereka tidak berbuat mesum,” tuntasnya.(*)
Reporter: Mujiburrahman
Editor: MoeZaffar
Sumber: Jambi Satu